Senin, 22 Agustus 2016

MENTARI DI UJUNG ANJUNGAN 1



Menyambut mentari pagi di ujung anjungan kapal nelayan menuju sebuah pulau bernama 'Banggai'

Cerita berawal dari sebuah tugas dari kantor untuk melakukan pengujian kualitas udara dan emisi gas buang untuk PT. Pertamina wilayah kerja pulau Sulawesi, Maluku dan Papua. dan aku kebagian uji wilayah Sulawei tengah, sulawesi utara, dan Gorontalo. Siang itu bak disambar petir, Bos ku datang, berkata 'One, minggu depan ada kerja?',
' belum pak' jawabku.
 " aku ada kegiatan di wilayah utara', waone bisa?"
'Sementara belum bisa jawab pak' jawabku,  terus terang sebenarnya aku bingung, bukan masalahnya aku ndak mau pergi dengan perjalanan jauh tapi aku belum bisa menguasai pekerjaanku dengan baik lagian ini bukan perjalanan yang sebentar. Semula aku menolak, tapi sepertinya dikantor lagi sepi personil dan butuh seorang yang handal mengendarai mobil, dan kebetulan banyak temen temen yang lagi sibuk mengikuti pelatihan Penguji K3 di Jakarta. Akhirnya sampai juga dihari jumat, siang itu selepas sholat jumat, aku melangkahkan kaki masuk kantor, terlihat ada bos yang sedang menunggu dan ingin memastikan kesanggupanku untuk berpetualang menelusuri gunung, hutan, pantai, laut dan pelosok-pelosok  pulau Celebes.
Hari bersiap :
H-3 Hari terakhir masuk  kerja dan super sibuk, diawali dengan persiapan administrasi dari hulu sampai hilir dan mempersiapkan apa yang harus dibawa dalam perjalanan yang super panjang dan melelahkan dengan rute yang sama sekali tak pernah terlintas di pikiran dan membayangkannyapun sulit karena bayangan Jawa yang ramah tak mungkin bisa didapat di tanah Celebes, semua harus disiapkan secara cepat dengan tempo waktu yang sesingkat-singkatnya. Persiapan di hari minus tiga belum usai dengan menu utama yaitu peralatan uji yang harus sudah siap dan lengkap dari bahan kimia sesuai daftar dan jumlah titik yang kita uji. hal itu menjadi lebih berat karena patner kerjaku yang sangat berpengalaman dibalik kemudi tetapi bukan ahli dalam hal uji kerja yang membuatku terbatah-batah dan kadang mengerem langkahku karena hati bertannya bisakah perkerjaanku nanti bisa dipertanggungjawabkan dan itu yang selalu membayangi setiap langkahku, sampai aku bertemu dengan salah satu teman dan ia berkata " kadang ilmu itu tau setelah kita menjalaninya" dari kata-kata itu aku kemudian bergegas untuk melanjutkan administrasi akhir sampai Surat Perjanjian kerja dan Surat izin menggunakan kendaraan dinas yang saat itu dari pimpinan disuruh menggunakan mobil Mitsubisi Strada triton  dengan CC 2500 dengan turbocharger dan double gardan serta kekuatan kemudi yang handal di medan gunung maupun medan berlumpur..

H-2 
Hari melelahkan di hari terakhir kerja tergantikan di hari ini dimana aku terbangun pagi agak siang yang membantuku mengembalikan metabolisme dan kekuatan ku untuk memulai esok hari. tetapi pikiranku lagi-lagi terhantui dengan beratnya tugas yang akan aku emban dengan rincian tugas yang belum jelas yaitu tidak adanya surat  memorandum yang diberikan oleh perusahaan sehingga hari itu aku merasa harus memutar otak dan mencari akal dengan semua pertannyaan yang mungkin akan timbul dan me ncecarku ketika aku sedang berhadapan dengan pihak terkait di perusahaan. H-2 ini di akhiri dengan beberapa persiapan pakaian ganti dan beberapa perlengkapan atribut yang harus kami kenakan saat di perusahaan
H-1 
Persiapan belum usai ada beberapa peralatan bantu yang ternyata tidak disediakan oleh kantor dan kami (Team ) menuju rumah Boss (Koordinator lapangan) untuk mengambilnya. Minggu pagi dimulai, aku minta izin satpam dan menunjukkan surat perintah tugas dan aku segera memeriksa kesiapan mobil dan peralatan awal yang kami siapkan sebelumnya. kemudian aku coba mengendalikan mobil dan berusaha menguasai dengan cepat secara dimensi maupun beberapa cara kerja mobil yang nanti akan menemaniku selama 2 minggu. semua alat sudah naik dan beberapa alat bantu sudah di cek, akhirnya tiba saat saat untuk diberi uang "SAKU" dan beberapa Uang perjalanan yang nominalnya kecil, tapi bos janji nanti segera bila uang sudah menipis Boss akan segera kirim via tranfer.  dan perlu diketaui jangan dibilang uang saku ku itu besar, Salah kaprah dalam kerjaku yang dua minggu itu aku baru dikasih uang cepek " Ya ini Uang Panjer", katannya Boss . ya udahlah ini juga karena aku semakin penasaran seberapa tangguh sih medan di pualu Celebes ini. 
Masuk Hari H; 
 bergaya seperti orang arab yang memulai hari dengan mengambil waktu awal sore yang dibilang orang orang Penanggalan komariah, aku pun mulai berangkat. dari awal sampai saat ini aku udah kerja begitu keras iuntuk bisa mempersiapkakan semuannya dan aku masih mendengar banyak sekali keluhan dari teman satu team karena beliaunya sedang banyak kerja dan sangat sibuk dirumah sehingga dihari hari awal nanti beliau kuarang fit dalam perjalanan ini, AKHIRNYA LAGILAGI AKU HARUS SIAP DENGAN SEMUA KEADAAN YANG SERBA MENDADAK. Dari awal memualai perjalanan kita menuju tujuan dihari pertama dengan jarak tempuh lebih dari 1000 Km butuh waktu 1 hari satu malam tanpa berhenti, hanya berhenti beberapa waktu untuk makan dan sholat  di perjalanan sering sholat sendirian, maklum  patner kerjaku satu-satunya adalah Non muslim, tapi saya termasuk orang yang beruntung karena patnerku sangat paham tentang toleransi dan kewajibanku untuk sholat setiap hari bahkan ia sering mengingatkan akan kewajibanku itu. perjalanan baru di mulai sambil ngobrol dan bicara tentang masing masing keluarga dan saling memperkenalkan sedikit diiringi dengan candaan dan gurauan tapi saya selalu mengambil sisi positif bahwa parner kerjaku adalah orang yang telah mengabdi kepada negara sudah nbegitu lama dan banyak hal yang bisa kita ambil hikmah dari pengalaman beliau, tidak lupa selalu mengingatkan bahwa perjalanan ini tidaklah mudah dan harus tau trik-trik diperjalanan karena kita hanya berangkat berdua.
Hari Kedua
Kaki, tangan, mata dan pikiran selalu waspada dengan semua keadaan yang ada disekuitarku, di mulai dari Maros, Pangkep, Barru, Pare-pare, Pirang, Polewali, wonorejo, majene, mamuju sudah dilalui tikungan, tanjakan dan menelusuri pinggir pantai hingga tibalah kami di kota pasang kayu dengan wajah kota yang baru dan mulai membangun dan pemekaran. Berjam-jam menelusuri jalan baru di pulau celebes, pemandangan kanan dan kiri penuh dengan tanaman sawit dan karet beberapa ada tanaman coklat dan hutan dengan beberapa satwa yang masih berkeliaran di pinggir-pinggir jalan, naik gunung, turun gunung hingga tiba di kota yang terakhir yaitu Kota Donggala salah satu kota awal sebelum masuk kota Palu
Singgah sejenak untuk meluruskan kaki dan menlemaskan urat dan syaraf tangan badan dan leher serta kepala sesudah dua hari satu malam menancap gas dan membelalakan mata dengan konsentrasi tinggi, semua terobati dengan pemandangan dan suasana pantai yang menawan.
  
Hari Ketiga
mengejar target bisa masuk diDonggala dengan segera dan bisa bermalam di hotel untuk istirahat sejenak mencari makan, memulihkan stamina dan Fitalitas badan  siap melakukan kerja di esok hari nya. Di kota ini ada cerita istimewa dan unik bukan karena ketemu cewek cantik atau bencng cantik tapi pertama kali masuk kota Palu dan tahu kehidupan malam dikota propinsi Sulawesi tengah  dimana kita sudah melewati titik nol katulistiwa  dan tugas pertama dan kedua sudah menanti.

Hari Keempat
Dua titik kerja sudah selesai, sempat singgah mencari bahan makanan dan minuman yang akan jadi bekal perjalanan menyusuri lekukan pantai di ujung barat gunung Tinumbala menuju kota kecil bernama Toli-toli, Sejenak melihat google map mumpung masih ada sinyal dan mempunyai gambaran awal rute perjalanan yang akan kita tempuh selama malam hari. Dan tak lupa Rekan selalu mengingatkan untuk hati-hati saat perjalanan terutama tidak boleh buka kaca dan tetap konsentrasi untuk melanjutkan perjalanan kita, bukan tanpa masalah yang akan kita temui jauhnya jarak untuk dapat bahan bakar minyak sebagai bahan baku utama kelancaran perjalanan kita. mungkin tak terbayang oleh siapapun bahwa sejauh perjalanan setengah hari dengan mobil strada dan kecepatan rata-rata 70 Km/jam. sambil mendengar cerita tentang riwayat rekan dimasa perjuangan dan memahami filosofi hidup untuk belajar memahami tentang arti hidup dan arti sebuah pengabdian bahwa rekan  ku itu telah mengabdi untuk negara lebih dari 30 th.
Sejauh perjalanan hingga tiba jarak dekat menuju kota terlihat di marka jalan tinggal puluhan kilometer lagi untuk menuju kota tersebut, mungkin 70 km itu dekat jikalau kita lewat jalan tol tapim yang kita hadapi adalah menklukan gunung setiap belokan tanjakan dan turunan 
Hingga tak sadar bahwa BBM kita sudah mulai menipis harus segera isi ulang hingga tiba di kota Toli-toli  dan tentu saja kita mampir di pangkalan BBM tapi tak disangka  ternyara tak mau beri BBM karena saya pakai mobil plat merah,,,,, hadewww jam 1 malam masih ditolak... ini lebih menyakitkan daripada ditolak cewek....kodong
hingga tiba pangkalan BBM yang mau memberi kami bahan bakar untuk melanjutkan perjalanan di esok harinyya, hari sudah larut, jalanan sudah sunyi senyap, terlihat kanan dan kiri tidak ada aktifitas dan semua terasa asing. Tibalah kami bertemu dengan hotel yang kami tuju... mudah sekali pesan kamar lalu tidur, bukan main inilah kualitas pelayanan hotel daerah yang luar biasa, masuk hotel , bayar, masuk kamar, lihat TV, 10 menit  mati lampu sampai pagi. Tidak ada komplain tidak ada keluh kesah sebab sudah tidak terasa lagi perbedaan antara kamar ber AC dengan yang tidak, yang bterpenting adalah kami bisa rebahan dan melemaskan uarat syaraf dengan tidur

Masuk Hari Kelima
Kesan pertama masuk kekota kecil Toli-toli adalah kota dengan penduduk yang jauh dari ibu kota tapi tetap beaktifitas luar biasa pertanian yang maju terlihat di kanan kiri, pelayaran laut baik nelayan ataupun pelayaran nasional, roda ekonomi yang luar biasa yang bergerak di kota ini sungguh mengagumkanku, kami coba mencari makan yang kira kira halal dan aman sesuai lidah kami, akhirnya ketemu juga dengan makanan daerah asal kami yaitu COTO makassar. Selesai makan kami langsung bergegas dengan cepat kami lanjutkan berjalan menuju tugas ketiga pengukuran kualitas udara dan kualitas air laut
Selesai tugas perjalanan masih berlanjut, kita harus balik arah ratusan kilometer menuju Moutong masih akan lama rasanya pantat ini akan berada diatas jok mobil strada yang handal ini
senantiasa berdoa dan berharap cemas perjalanan ini bisa lancar karena aku arus memotong lintasan arah laut barat menuju sebelah laut sebelah timur. Perjalanan dimulai lagi dan aku harus mulai dengan  menjaga kendali stir lebih dulu karena biar nanti bisa bergantian terlihat indah pemandangan pegunungan tolitoli  terlihat dari kejahuan pertanian dan hutan buatan yang rapi bak Rambut yang disisir menunjukkan majunnya pertanian di kota toli-toli dengan sumber utama tanaman cengkih
Tibalah di persimpangan arah memotong jalan, tak ada petunjuk besar yang menerangkan kami harus mengambil langkah singkat, akhirnya kami harus bertanya dulu bagaimana medan didepan apakah bisa dilewati atau tidak, "memang ada perbaikan di sepanjang jalan di atas gunung tinumbala ada juga jembatan yang ambrol yang memaksa pengendara harus menyusuri sungai untuk bisa melanjutkan perjalanannya, jalanan, belokan tanjakan, turunan kami lewati, dengan pemandangan kanan kiri hutan yang masih alami dan belum terjamah manusia, terlihat di kanan dan kiri banyak burung burung lanka, ada monyet ada biawak ada ular dan banyak lagi, benar benar melewati pedalaman sulawesi.
Akhirnya telewati juga pegunungan tinumbala sampailah aku dan rekanku dirumah rumah penduduk dan terlihat dari kaca bahwa dari kejahuan aku bisa melihat laut dan area oertanian dipesisir pantai
Mengejar waktu, saat itu kami tidak berhenti istirahat karena mengejar waktu. Kami dapt informasi bahwa jalanan didepan sedang buka tutup, dan kami berharap bisa mengejar waktu dengan cepat supaya kami tidak terjebak dengan menunggu perbaikan jalan selama berjam-jam
Akhirnya harus rela menunggu juga, sialnya kami terjebak di tengah tengah, padahal sulit juga bila kami harus kembali dulu untuk cari makan, terpaksa kami harus makan dengan indomie dan 

To be continue

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar